iPhone X adalah smartphone primadona Apple yang paling dinanti banyak orang. Bagaimana tidak, iPhone X hadir dengan segudang fitur paling canggih.
Beberapa di antaranya tentu anda sudah tahu, layaknya layar penuh hampir tanpa bezel dan konfigurasi kamera ganda terbaik. Desain smartphone ini pun hadir dengan rancangan revolusioner berbalut material kaca yang membuatnya tampil cantik.
Di balik semua kemahsyurannya, iPhone X ternyata harus melewati sistem yang cukup panjang. Ibarat peribahasa "Berakit-rakit dahulu, berenang-renang ke tepian," sistem pembuatan iPhone X ternyata tidaklah mudah.
Seperti disampaikan Chief Design Officer Apple Jony Ive, sistem penggarapan iPhone X memakan pas lima tahun.
Dalam wawancaranya di gelaran TechFest baru-baru ini, Ive mengungkap Apple sempat memiliki lebih dari satu prototype iPhone X dengan sejumlah versi layar hampir tanpa bezel. Sayangnya, semua type prototype ini dinilai gagal.
"Kami tetap gagal. Prototype yang diuji tetap tidak berlangsung lancar. Prosesornya tidak mendukung. Dalam siklus pengembangan ekosistem yang kita coba, sepenuhnya gagal. Tapi kita konsisten coba," ujar Ive.
Salah satu tantangan yang dialami Ive dan tim adalah sistem pengujian teknologi TrueDepth pada kamera dan pemindai muka FaceID. Saat itu, Ive harus mengembangkan teknologi yang mapan supaya tidak mengalami kegagalan fatal.
iPhone X sendiri bakal memasuki sistem pemesanan pada awal November 2017 di lebih dari satu negara terpilih dengan banderol jadi US$ 999 atau Rp 13 jutaan. Untuk pas ini, baru iPhone 8 dan 8 Plus yang cuma ada di pasaran.