Ransomware jenis baru ditemukan di perangkat Android.
Program tersebut diketahui menyasar pengguna Android yang sering
berkunjung ke situs-situs dewasa.Berdasarkan sebuah riset,
pengguna Android memang lebih banyak dalam hal mengakses situs-situs
dewasa atau yang berbau pornografi ketimbang pengguna platform mobile lain.
Ransomware baru yang ditemukan ini akan menginjeksi kode tertentu ke dalam perangkat Android setiap kali penggunanya mengunjungi suatu situs porno.
Kode tersebut kemudian akan menampilkan peringatan yang seolah-olah resmi dari pemerintah, memberi tahu bahwa perangkat mereka telah diblokir dan tidak bisa digunakan lagi.
Agar bisa menggunakan peranti Android-nya, pengguna diminta membayar tebusan hingga 200 dollar AS atau sekitar Rp 2,6 juta. Anehnya, tebusan tersebut harus ditransfer dengan menggunakan gift code iTunes Stores (toko aplikasi Apple).
Setelah diselidiki, ini ternyata merupakan cara peretas memanfaatkan kelemahan di Android untuk menambah pundi-pundi kredit di iTunes Store mereka.
Menurut Blue Coat, perusahaan di bidang keamanan Android, ransomware bernama "Cyber.Police" ini tidak membutuhkan APK agar bisa terpasang atau menyusup di ponsel.
Dikutip KompasTekno dari Phone Arena, Rabu (27/4/2016), Cyber.Police bakal mengunci semua aplikasi lain, mencegah aplikasi-aplikasi itu berjalan atau menghentikan ransomware.
Program tersebut juga akan menjadikan dirinya sebagai aplikasi pertama yang akan berjalan saat ponsel dinyalakan, selain membuat profil peranti yang diinfeksi, serta berkomunikasi dengan server command-and-control.
Sejauh ini, versi OS Android yang ditengarai menjadi target adalah Android 4.0 Ice Cream Sandwich hingga versi 4.3 Jelly Bean. Adapun Android 4.4 KitKat juga dicurigai mendapatkan serangan yang sama.
Ransomware ini dikatakan belum dapat diatasi. Tidak diketahui juga apakah program jahat ini sudah tersebar di Indonesia atau belum.
Ransomware baru yang ditemukan ini akan menginjeksi kode tertentu ke dalam perangkat Android setiap kali penggunanya mengunjungi suatu situs porno.
Kode tersebut kemudian akan menampilkan peringatan yang seolah-olah resmi dari pemerintah, memberi tahu bahwa perangkat mereka telah diblokir dan tidak bisa digunakan lagi.
sumber foto: BT.com |
Agar bisa menggunakan peranti Android-nya, pengguna diminta membayar tebusan hingga 200 dollar AS atau sekitar Rp 2,6 juta. Anehnya, tebusan tersebut harus ditransfer dengan menggunakan gift code iTunes Stores (toko aplikasi Apple).
Setelah diselidiki, ini ternyata merupakan cara peretas memanfaatkan kelemahan di Android untuk menambah pundi-pundi kredit di iTunes Store mereka.
Menurut Blue Coat, perusahaan di bidang keamanan Android, ransomware bernama "Cyber.Police" ini tidak membutuhkan APK agar bisa terpasang atau menyusup di ponsel.
Dikutip KompasTekno dari Phone Arena, Rabu (27/4/2016), Cyber.Police bakal mengunci semua aplikasi lain, mencegah aplikasi-aplikasi itu berjalan atau menghentikan ransomware.
Program tersebut juga akan menjadikan dirinya sebagai aplikasi pertama yang akan berjalan saat ponsel dinyalakan, selain membuat profil peranti yang diinfeksi, serta berkomunikasi dengan server command-and-control.
Sejauh ini, versi OS Android yang ditengarai menjadi target adalah Android 4.0 Ice Cream Sandwich hingga versi 4.3 Jelly Bean. Adapun Android 4.4 KitKat juga dicurigai mendapatkan serangan yang sama.
Ransomware ini dikatakan belum dapat diatasi. Tidak diketahui juga apakah program jahat ini sudah tersebar di Indonesia atau belum.