Seperti halnya vitamin dan mineral, serat adalah asupan nutrisi yang
penting sekali bagi tubuh, terutama untuk sistem pencernaan, dan untuk
kesehatan tubuh secara umum.
Fungsi serat ini untuk mengikat lemak di dalam tubuh, agar bisa dicerna oleh tubuh secara sempurna. Manfaat serat untuk kesehatan tubuh sangatlah banyak, sehingga penting untuk mencukupi kebutuhan asupan serat dalam setiap harinya.
Dari sebubah riset menemukan bahwa tidak sedikit orang yang hanya mengambil asupan 15 gram serat dalam sehari, padahal kebutuhan harian sehat adalah 25-40 gram dalam sehari.
Tanda-tanda tubuh yang kekurangan asupan serat adalah mudah merasa lapar dan mengalami masalah buang air besar, dimana kurang mengonsumsi asupan serat berdampak pada proses sistem pencernaan yang bergerak lambat.
Makanan yang kaya serat yaitu, alpukat, gandum utuh, kentang, kedelai, pisang, pepaya, brokoli, apel, oatmeal, balckberry, kubis, asparagus, pir, jagung, kacang almond, buah sawo, anggur, stawberry dan mangga.
Umumnya makanan yang kaya akan kandungan serat, juga kaya akan kandungan vitamin dan mineral, disamping juga rendah kalori.
Akibat Kurang Serat Bagi Tubuh
1. Kadar Gula Darah Menjadi Tidak Stabil
Hal yang membuat tingginya resiko seseorang terkena penyakit diabetes, salah satunya karena kurang mengonsumsi asupan serat. Dimana kondisi tubuh yang kekurangan serat mengkibatkan terganggunya kestabilan kadar gula di dalam darah.
Mengonsumsi makanan yang miskin kandungan serat, seperti salah satunya jenis makanan karbohidrat olahan yang tinggi kandungan gulanya tetapi rendah serat.
Contohnya yaitu roti putih dan makanan yang manis, mengonsumsi kedua makanan ini bisa membuat kenaikan gula darah dengan sangat cepat, sehingga sangat berbahaya.
Sebaliknya, mengonsumsi makanan yang kaya kandungan serat memiliki fungsi untuk memperlambat penyerapan gula yang berlebih, sehingga membuat kadar gula di dalam darah menjadi lebih stabil.
Penelitian telah menemukan bahwa makanan yang mengandung serat bermanfaat untuk menurunkan risiko penyakit diabetes tipe 2. Dari laman Everydayhealth.com, bahwa konsumsi makanan tinggi serat menjadi cara yang terbaik dan sehat untuk mengontrol gula darah tinggi. Selain itu, serat bisa membuat Anda kenyang lebih lama.
"Kandungan Serat mempromosikan kesehatan usus yang baik, menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung, dan mengontrol gula darah," kata Amy Kranick.
Amy Kranick adalah seorang ahli diet terdaftar, dan ahli pendidik diabetes bersertifikat di Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Tenn.
"Serat tidak memerlukan insulin [untuk dicerna], sehingga tidak dihitung sebagai bagian dari karbohidrat Anda," kata Amy Kranick.
Amy Kranick juga menjelaskan bahwa kandungan serat juga membantu seseorang agar bisa dengan baik dalam mengelola kebiasaan makan menjadi lebih sehat.
Hindari makanan olahan atau makanan cepat saji, dimana konsumsi makanan seperti itu bisa membuat Anda kemungkinan besar akan kekurangan asupan serat yang dibutuhkan tubuh.
Dengan begitu, Anda hanya perlu meningkatkan asupan serat maka ini akan bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tubuh secara umum, termasuk mengontrol tingkat gula darah.
2. Resiko Obesitas
Serat bekerja untuk mengikat lemak, hal ini berguna agar lemak menjad lebih mudah dicerna dan mudah untuk dibuang dari dalam tubuh.
Sehingga, kondisi tubuh yang kekurangan asupan serat mengakibatkan lemak menjadi sulit keluar dari dalam tubuh, yang akhirnya akan mengendap. Hal inilah yang menyebabkan resiko tingginya obesitas pada seseorang.
Serat memiliki sifat yang mengenyangkan perut, hal ini sangat penting untuk mencegah Anda dari konsumsi makanan secara berlebihan.
Hal itu karena makanan yang kaya akan kandungan serat akan memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna dibandingkan asupan gula dan karbohidrat olahan.
Nafsu makan yang terkontrol dengan baik maka akan mencegah kenaikan berat badan yang berlebihan, Anda pun dengan begitu bisa terbebas dari masalah obesitas.
3. Sembelit
Sembelit atau sebuah keadaan kesulitan dalam melakukan BAB (buang air besar), dimana penyakit sembelit ini menyebabkan ketidaknyamanan pada lambung dan perut. Perut juga menjadi terasa penuh.
Munculnya sembelit, utamanya karena kurangnya asupan serat. Beberapa hal lainnya yang memicu sembelit adalah kebiasaan makan yang terlalu sedikit mengunyah (makan terlalu cepat), suka menahan BAB, dan beberapa faktor lainnya.
Mengonsumsi air putih yang cukup, sayuran, biji-bijian dan buah bisa untuk membantu mengobati penyakit sembelit. Anda juga perlu rutin berolahraga sehingga tubuh menjadi sehat. Selain itu, hindari konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kalori.
4. Penyakit Kardiovaskular
Tingginya kadar kolesterol (LDL) di dalam tubuh bisa juga karena kurangnya konsumsi asupan serat. Bahaya dari tingginya kolesterol di dalam tubuh beresiko pada penyakit jantung koroner, arteri dan stroke.
Makanan seperti pir, jerus, gandum dan kacang-kacangan memiliki manfaat kandungan serat larut, berfungsi untuk mengikat kolesterol jahat (LDL) di saluran penecernaan. Hal ini bermanfaat agar lebih sedikit kolesterol berbahaya yang diserap oleh tubuh. Sehingga kolesterol pun menurun.
Manfaat serat ini juga mampu untuk mengatasi masalah tekanan darah tinggi. Mengosumsi asupan makanan yang di dalamnya memiliki kandungan serat yang tinggi, mampu secara efektif untuk menormalkan tekanan darah, sehingga tercegah dari masalah hipertensi.
Tekanan darah tinggi bisa memicu tingginya resiko penyakit jantung dan stroke, sehingga hipertensi ini sangat berbahaya.
Sudah ada beberapa studi telah membuktikan bahwa kandungan serat yang diperoleh secara alami dari makanan, mampu melindungi jantung Anda. Serat mampu menurunkan kolesterol, menurunan berat badan, mengurangi risiko stroke dan diabetes tipe 2.
Kandungan serat yang juga mudah dicerna berupa sayuran, buah, biji-bijian dan kacang-kacangan. Anda harus memasukan makanan-makanan tersebut ke dalam menu konsumsi Anda sehari-hari.
Hendaknya Anda menukar konsumsi biji-bijian olahan menjadi biji-bijian yang kaya serat. Penelitian telah menunjukan bahwa konsumsi biji-bijian kaya serat mampu menurunkan risiko stroke hingga 36% dan menurunkan risiko diabetes tipe 2 hingga 30%. Penurunan resiko pada kedua penyakit tersebut juga berdampak pada penurunan risiko penyakit jantung.
5. Kanker
Jarang mengonsumsi makanan berserat bisa meningkatkan resiko kanker usus besar dan kanker lambung. Fungsi kandungan serat bekerja untuk menangkal dampak negatif dari racun yang menyerang organ usus.
Serat bekerja untuk mengoptimalkan proses pembuangan racun dari dalam tubuh. Kandungan serat ini juga bekerja untuk melancarkan buang air besar (BAB).
Serat berfungsi untuk menyerap asam empedu dan zat-zat lainnya yang keberadaan bisa berdampak buruk pada lapisan usus. Hal ini penting untuk mencegah pertumbuhan kanker usus.
Selain itu, sebuah studi juga menemukan bahwa manfaat serat dapat menurunkan resiko kanker payudara. Hal itu karena kandungan serat bekerja untuk mengikat estrogen yang berlebih dan juga racun yang dapar merusak.
Fungsi serat ini untuk mengikat lemak di dalam tubuh, agar bisa dicerna oleh tubuh secara sempurna. Manfaat serat untuk kesehatan tubuh sangatlah banyak, sehingga penting untuk mencukupi kebutuhan asupan serat dalam setiap harinya.
Dari sebubah riset menemukan bahwa tidak sedikit orang yang hanya mengambil asupan 15 gram serat dalam sehari, padahal kebutuhan harian sehat adalah 25-40 gram dalam sehari.
Tanda-tanda tubuh yang kekurangan asupan serat adalah mudah merasa lapar dan mengalami masalah buang air besar, dimana kurang mengonsumsi asupan serat berdampak pada proses sistem pencernaan yang bergerak lambat.
Makanan yang kaya serat yaitu, alpukat, gandum utuh, kentang, kedelai, pisang, pepaya, brokoli, apel, oatmeal, balckberry, kubis, asparagus, pir, jagung, kacang almond, buah sawo, anggur, stawberry dan mangga.
Umumnya makanan yang kaya akan kandungan serat, juga kaya akan kandungan vitamin dan mineral, disamping juga rendah kalori.
sumber foto:putrirahmadanblogku.blogspot.com |
Akibat Kurang Serat Bagi Tubuh
1. Kadar Gula Darah Menjadi Tidak Stabil
Hal yang membuat tingginya resiko seseorang terkena penyakit diabetes, salah satunya karena kurang mengonsumsi asupan serat. Dimana kondisi tubuh yang kekurangan serat mengkibatkan terganggunya kestabilan kadar gula di dalam darah.
Mengonsumsi makanan yang miskin kandungan serat, seperti salah satunya jenis makanan karbohidrat olahan yang tinggi kandungan gulanya tetapi rendah serat.
Contohnya yaitu roti putih dan makanan yang manis, mengonsumsi kedua makanan ini bisa membuat kenaikan gula darah dengan sangat cepat, sehingga sangat berbahaya.
Sebaliknya, mengonsumsi makanan yang kaya kandungan serat memiliki fungsi untuk memperlambat penyerapan gula yang berlebih, sehingga membuat kadar gula di dalam darah menjadi lebih stabil.
Penelitian telah menemukan bahwa makanan yang mengandung serat bermanfaat untuk menurunkan risiko penyakit diabetes tipe 2. Dari laman Everydayhealth.com, bahwa konsumsi makanan tinggi serat menjadi cara yang terbaik dan sehat untuk mengontrol gula darah tinggi. Selain itu, serat bisa membuat Anda kenyang lebih lama.
"Kandungan Serat mempromosikan kesehatan usus yang baik, menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung, dan mengontrol gula darah," kata Amy Kranick.
Amy Kranick adalah seorang ahli diet terdaftar, dan ahli pendidik diabetes bersertifikat di Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Tenn.
"Serat tidak memerlukan insulin [untuk dicerna], sehingga tidak dihitung sebagai bagian dari karbohidrat Anda," kata Amy Kranick.
Amy Kranick juga menjelaskan bahwa kandungan serat juga membantu seseorang agar bisa dengan baik dalam mengelola kebiasaan makan menjadi lebih sehat.
Hindari makanan olahan atau makanan cepat saji, dimana konsumsi makanan seperti itu bisa membuat Anda kemungkinan besar akan kekurangan asupan serat yang dibutuhkan tubuh.
Dengan begitu, Anda hanya perlu meningkatkan asupan serat maka ini akan bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tubuh secara umum, termasuk mengontrol tingkat gula darah.
2. Resiko Obesitas
Serat bekerja untuk mengikat lemak, hal ini berguna agar lemak menjad lebih mudah dicerna dan mudah untuk dibuang dari dalam tubuh.
Sehingga, kondisi tubuh yang kekurangan asupan serat mengakibatkan lemak menjadi sulit keluar dari dalam tubuh, yang akhirnya akan mengendap. Hal inilah yang menyebabkan resiko tingginya obesitas pada seseorang.
Serat memiliki sifat yang mengenyangkan perut, hal ini sangat penting untuk mencegah Anda dari konsumsi makanan secara berlebihan.
Hal itu karena makanan yang kaya akan kandungan serat akan memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna dibandingkan asupan gula dan karbohidrat olahan.
Nafsu makan yang terkontrol dengan baik maka akan mencegah kenaikan berat badan yang berlebihan, Anda pun dengan begitu bisa terbebas dari masalah obesitas.
3. Sembelit
Sembelit atau sebuah keadaan kesulitan dalam melakukan BAB (buang air besar), dimana penyakit sembelit ini menyebabkan ketidaknyamanan pada lambung dan perut. Perut juga menjadi terasa penuh.
Munculnya sembelit, utamanya karena kurangnya asupan serat. Beberapa hal lainnya yang memicu sembelit adalah kebiasaan makan yang terlalu sedikit mengunyah (makan terlalu cepat), suka menahan BAB, dan beberapa faktor lainnya.
Mengonsumsi air putih yang cukup, sayuran, biji-bijian dan buah bisa untuk membantu mengobati penyakit sembelit. Anda juga perlu rutin berolahraga sehingga tubuh menjadi sehat. Selain itu, hindari konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kalori.
4. Penyakit Kardiovaskular
Tingginya kadar kolesterol (LDL) di dalam tubuh bisa juga karena kurangnya konsumsi asupan serat. Bahaya dari tingginya kolesterol di dalam tubuh beresiko pada penyakit jantung koroner, arteri dan stroke.
Makanan seperti pir, jerus, gandum dan kacang-kacangan memiliki manfaat kandungan serat larut, berfungsi untuk mengikat kolesterol jahat (LDL) di saluran penecernaan. Hal ini bermanfaat agar lebih sedikit kolesterol berbahaya yang diserap oleh tubuh. Sehingga kolesterol pun menurun.
Manfaat serat ini juga mampu untuk mengatasi masalah tekanan darah tinggi. Mengosumsi asupan makanan yang di dalamnya memiliki kandungan serat yang tinggi, mampu secara efektif untuk menormalkan tekanan darah, sehingga tercegah dari masalah hipertensi.
Tekanan darah tinggi bisa memicu tingginya resiko penyakit jantung dan stroke, sehingga hipertensi ini sangat berbahaya.
Sudah ada beberapa studi telah membuktikan bahwa kandungan serat yang diperoleh secara alami dari makanan, mampu melindungi jantung Anda. Serat mampu menurunkan kolesterol, menurunan berat badan, mengurangi risiko stroke dan diabetes tipe 2.
Kandungan serat yang juga mudah dicerna berupa sayuran, buah, biji-bijian dan kacang-kacangan. Anda harus memasukan makanan-makanan tersebut ke dalam menu konsumsi Anda sehari-hari.
Hendaknya Anda menukar konsumsi biji-bijian olahan menjadi biji-bijian yang kaya serat. Penelitian telah menunjukan bahwa konsumsi biji-bijian kaya serat mampu menurunkan risiko stroke hingga 36% dan menurunkan risiko diabetes tipe 2 hingga 30%. Penurunan resiko pada kedua penyakit tersebut juga berdampak pada penurunan risiko penyakit jantung.
5. Kanker
Jarang mengonsumsi makanan berserat bisa meningkatkan resiko kanker usus besar dan kanker lambung. Fungsi kandungan serat bekerja untuk menangkal dampak negatif dari racun yang menyerang organ usus.
Serat bekerja untuk mengoptimalkan proses pembuangan racun dari dalam tubuh. Kandungan serat ini juga bekerja untuk melancarkan buang air besar (BAB).
Serat berfungsi untuk menyerap asam empedu dan zat-zat lainnya yang keberadaan bisa berdampak buruk pada lapisan usus. Hal ini penting untuk mencegah pertumbuhan kanker usus.
Selain itu, sebuah studi juga menemukan bahwa manfaat serat dapat menurunkan resiko kanker payudara. Hal itu karena kandungan serat bekerja untuk mengikat estrogen yang berlebih dan juga racun yang dapar merusak.