Showing posts with label Gadget. Show all posts
Showing posts with label Gadget. Show all posts

3 Tips Mudah Meningkatkan Kinerja RAM pada Android

Kalau kamu menggunakan sebuah smartphone Android dan kadang ponsel kamu terasa lebih lambat alias lemot dibandingkan biasanya, ada kemungkinan kapasitas RAM(random access memori) ponsel sudah makin sempit.

sumber foto: androidterbaik.com
Sekadar diketahui, RAM dipakai untuk menyimpan aneka data dari aplikasi yang masih aktif. Dengan begitu, aplikasi bisa diakses dengan cepat oleh prosesor. Bisa dikatakan, RAM adalah ruang penyimpanan sementara yang membuat pengguna bisa mengakses banyak hal dan membuat smartphone jadi multitasking.

Oleh karena itu, jika kapasitas RAM makin sempit, kinerja ponsel dalam memproses perintah pengguna makin melambat. Contohnya, saat kamu ingin membuka aplikasi Facebook, prosesnya akan lebih lambat dibanding biasanya.
Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya? Berikut adalah sejumlah tips membuat RAM lebih lega.

1. Nonaktifkan Widget dan Live Wallpaper
Personalisasi smartphone dengan menambahkan widget dan live wallpaper memang membuat tampilan ponsel jadi lebih personal. Meski begitu, sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip Android Pit, Senin (29/5/2017), widget dan live wallpaper menghabiskan space RAM. Alih-alih menjadi lebih cepat, sering me-refresh perangkat justru menguras baterai. Oleh karena itu, langkah yang tepat dilakukan adalah membatasi penggunaan widget dan menonaktifkan live wallpaper untuk mengoptimalkan RAM.

2. Disable Application
Beberapa aplikasi memang memakai kapasitas cukup besar di RAM, meskipun aplikasi tersebut sedang tak digunakan. Karenanya, kamu bisa memilih aplikasi mana yang harus dan tidak harus running di background. Dengan begitu, performa smartphone pun akan meningkat.

Untuk menonaktifkan aplikasi, kamu bisa masuk ke Setting, kemudian memilih menu Application Manager. Selanjutnya, kamu akan masuk ke daftar seluruh aplikasi yang dipasang pada Android-mu.

Jangan coba-coba untuk menonaktifkan semua aplikasi. Usahakan memilih aplikasi yang jarang dipakai, atau kalau memang tak pernah dipakai lebih baik meng-uninstall-nya.

3. Disable Annimation
Animasi seringkali memakan banyak memori RAM, untuk menonaktifkannya, kamu harus masuk ke Developer option, caranya masuk ke Setting lalu pilih About Phone.
Selanjutnya ketuk Build Number sekitar tujuh kali hingga ponsel memberikan notifikasi bahwa pengguna sudah menjadi developer.

Setelah bagian ini selesai, kamu bisa masuk ke Setting ponsel, kemudian geser ke bawah untuk menemukan Developer Options.Selanjutnya, kamu bisa masuk ke Drawing section dan matikan opsi tersebut. Beberapa opsi yang bisa dinonaktifkan di antaranya adalah Windows animation scale, Transition animation scale, dan Animation duration scale.
 


10 Hal yang Membuat Baterai Android Tidak Cepat Terisi

Baterai smartphone lazimnya akan penuh setelah diisi daya antara satu hingga tiga jam. Jika smartphone Anda ternyata membutuhkan waktu pengisian daya yang lebih lama, bisa jadi ini merupakan pertanda masalah.
sumber foto: tekno.kompas.com

Katakanlah, pengisian yang biasanya singkat itu tiba-tiba menjadi lebih dari 12 jam. Bahkan setelah durasi yang panjang itu lewat, baterai baru menunjukkan angka kapasitas 90 persen.

lebih baik Anda mengecek beberpa hal berikut untuk menemukan penyebab sekaligus solusinya.

1. Kabel charger
Langkah pertama untuk mengetahui penyebab pengisian daya menjadi lelet adalah mengecek kabel USB. Pasalnya bisa saja kabel tersebut rusak sehingga hantaran daya ke baterai smartpone jadi tidak sempurna.
Lagipula pengguna sudah pasti memakai kabel USB itu setiap hari. Seiring dengan usia penggunaan, maka wajar saja bila kabel menjadi rusak dan tidak bekerja dengan efektif.
Contohnya, penghubung di ujung kabel sudah mulai kendor dan mudah lepas ketika dipasang ke port USB pada smartphone. Jika ini yang terjadi, periksa juga port USB di smartphone untuk memastikan tidak ada kerusakan di sana.
Selanjutnya, cobalah untuk mengganti kabel USB tersebut dengan yang baru.  Penggantian kabel ini mestinya akan sangat berpengaruh pada kecepatan pengisian daya. Seandainya cara ini tidak berhasil, berarti periksalah hal lain yang berpotensi jadi masalah.

2. Sumber pengisian daya
Perhatikan sumber pengisian daya yang Anda pakai. Jika memang Anda memakai port USB dari komputer atau laptop sebagai sumber, sudah pasti pengisian daya baterai smartphone akan lelet.
Port USB 3.0 terbaru saja hanya memiliki keluaran daya 0,9 A sedangkan USB 2.0 hanya 0,5 mA. Jika kabel yang digunakan rusak, maka keluaran daya yang disalurkan tidak akan sampai pada besaran tersebut.
Solusinya, sebaiknya Anda memasang charger pada stop kontak yang ada di dinding. Bila solusi ini tidak berhasil dan pengisian masih saja lambar, ada kemungkinan kabel listrik di rumah Anda atau kabel khusus menuju stop kontak itu yang bermasalah.

3. Adapter mulai rusak
Adapter charger tidak dirancang agar lebih kuat dibanding smartphone pasangannya. Adakalanya lonjakan arus listrik, guncangan atau terjatuh saat pemakaian membuat adapter ini rusak.
Segera cari adapter baru jika perangkat ini yang terindikasi membuat pengisian daya menjadi lebih lambat.

4. Smartphone lama
Kecepatan pengisian daya smartphone tidak seragam. Biasanya smartphone keluaran lama cenderung lebih lelet saat mengisi daya dibandingkan keluaran terbaru.
Hal ini terkait dengan kemampuan prosesor dalam perangkat genggam tersebut. Jika leletnya pengisian daya tersebut adalah bawaan smartphone Anda, solusinya hanyalah dengan menggantinya ke model terbaru yang mendukung teknologi rapid charging.

5. Baterai rusak
Kemungkinan lain penyebab leletnya pengisian daya adalah baterai yang rusak. Adakalanya kerusakan ini bawaan cacat produksi, ada juga kemungkinan rusak karena memang usia pemakaian.
Pada perangkat tertentu, seperti LG G4, Samsung Galaxy S5 atau Note 4, baterai bisa diganti dengan mudah. Sedangkan seri lain seperti Samsung Galaxy S6, Note 5 atau Moto X, memakai desain unibody sehingga penggantian baterai mesti dilakukan oleh tim perbaikan produsen masing-masing.
Jika rusak karena cacat produksi, Anda bisa mencoba menghubungi produsen smartphone tersebut dan mencari tahu soal prosedur penggantian baterai. Atau solusi lainnya, cukup bawa ke pusat perbaikan smartphone dan tukar dengan baterai baru.

6. Perilaku pemakaian
Cek lagi kebiasaan Anda saat mengisi daya smartphone. Memainkan game, misalnya Candy Crush, sambil mengisi daya bisa membuat kinerja pengisian tersebut menjadi lambat.
Pasalnya komponen yang mengonsumsi baterai terbesar adalah bagian layar, sedangkan layar tersebut bekerja intensif saat bermain game.
Solusinya, bila ingin pengisian daya berlangsung cepat, maka jangan gunakan smartphone bersamaan dengan proses charging.

7. Aplikasi background
Meski tidak terlihat di layar, ada saja aplikasi yang berjalan secara otomatis di backgound. Aplikasi ini mengonsumsi daya dalam jumlah bervariasi.
Bila ternyata daya yang dikonsumsi sangat besar, maka dampaknya akan membuat proses pengisian daya menjadi lelet. Solusinya adalah membuka kolom task manager dan menghentikan atau menghapus aplikasi tersebut.

8. Port USB terhalang
Debu yang menumpuk di dalam port USB bisa menghalangi aliran listrik yang mestinya mengisi daya smartphone. Cobalah melihat bagian dalam port USB tersebut dengan bantuan senter dan kaca pembesar.
Jika menemukan debu atau kotoran lainnya, segera bersihkan. Jangan gunakan benda berbahan logam untuk membersihkan korotan atau tumpukan debu di port tersebut. Sebaiknya pilih sesuatu yang terbuat dari plastik agar tidak merusak komponen.
Berikutnya, coba pasang kembali charger Anda untuk melihat apakah proses pengisian daya sudah kembali normal.

9. Port USB rusak
Jika sudah membersihkan port USB dan pengisian daya tetap lelet, ada kemungkinan port tersebut memang rusak. Solusi kerusakan ini adalah dengan membawanya ke ahli reparasi atau pusat perbaikan smartphone milik vendor.

10. Ada karat di port USB
Karat juga berpotensi menghambat proses pengisian daya. Karat tersebut bisa dibersihkan dengan cuka, tapi tentu saja tidak dapat dilakukan sembarangan.
Ada baiknya, Anda membawa smartphone tersebut ke ahli reparasi atau pusat perbaikan milik vendor untuk membersihkannya.
Pasalnya smartphone perlu dibongkar agar karat tersebut bisa dibersihkan dengan tepat. Karena itu diperlukan tangan yang sudah ahli dalam membongkar dan memperbaiki smartphone.

Qualcomm Dongkrak Kinerja Kamera Ponsel dengan Snapdragon 660 dan 630

sumber foto: tekno.kompas.com

Qualcomm resmi mengumumkan dua chipset smartphone terbarunya, yakni seri Snapdragon 660 dan 630. Kedua chipset ini disebut-sebut memiliki kinerja fotografi, konektivitas, dan machine learning yang lebih mulus.

Untuk urusan fotografi, Qualcomm menyematkan Image Signal Processor (ISP) Spectra 160. Prosesor ini diklaim sanggup mengolah dan menampilkan warna kulit alami, memotret dalam kondisi low light, serta minim pemakaian daya.

Selain itu, ISP Spectra 160 dibekali teknologi yang bisa mendongkrak kinerja sejumlah fitur dalam kamera ganda. Misalnya memuluskan zoom optik, pemrosesan efek bokeh, autofokus dual piksel, hingga stabilisasi video.

Qualcomm juga memasukkan Digital Signal Processor (DSP) Hexagon 680 di dalam Snapdragon 660 dan 630. DSP ini dikatakan sanggup memroses gambar, komputasi, serat berbagai hal terkait machine learning tanpa memboroskan daya.

Vendor smartphone pemakai Qualcomm Snapdragon 660 dan 630 juga bisa mengoptimalkannya untuk pemakaian TensorFlow dan Halide.

Soal konektivitas, Qualcomm Snapdragon 660 dan 630 dilengkapi dengan modem LTE Snapdragon X12 dan transceiver SDR660RF. Modul ini sanggup menangani kecepatan download hingga 600 Mbps.

“Dengan peluncuran platform mobile Snapdragon 660 dan 630 ini, maka fitur perbaikan kualitas gambar dan kemampuan LTE yang cepat kini tersedia pada berbagai perangkat tanpa harus mengorbankan kinerja atau kualitas,” ujar Wakil Presiden Manajemen Produk Qualcomm, Kedar Kondap melalui keterangan resminya pada KompasTekno, Rabu (10/5/2017).

Selain keunggulan yang telah disebutkan di atas, Qualcomm juga mengatakan bahwa Snapdragon 660 dan 630 memiliki peningkatan kemampuan yang cukup signifikan pada CPU dan GPU.

Qualcomm Snapdragon 660 memakai CPU Kryo 260 dengan peningkatan kinerja 20 persen dibanding Snapdragon 652 pendahulunya. Sedangkan pada GPU terdapat Adreno 512 yang membawa peningkatan kemampuan game hingga 30 persen.

Sementara itu Qualcomm Snapdragon 630 memakai GPU Adreno 508. Unit pemrosesan grafis ini menawarkan peningkatan kinerja 30 persen dibanding pada Snapdragon 625 terdahulu.

Lebih Hemat Baterai Galaxy S8 Versi Snapdragon atau Exynos?

amsung Galaxy S8 hadir dengan kapasitas baterai yang sama dengan Galaxy S7 yakni 3.000 mAh. Meski demikian, baterai pada Galaxy S8 diklaim lebih tahan lama dibandingkan pendahulunya.
Hal ini dimungkinkan prosesor Snapdragon 835 atau Exynos 8895 yang lebih efisien daya. Keduanya dibuat dengan arsitektur 10 nm terbaru, bukan 14 nm seperti di Galaxy S7.
sumber foto: jalantikus.com

Nah, berbicara soal chipset, Snapdragon 835 dan Exynos 8895 dikatakan identik dari segi performa secara keseluruhan. Galaxy S8 versi Snapdragon diperuntukan bagi masyarakat Amerika Serikat dan China, sementara versi Exynos untuk pasar global lainnya.

Lantas, dari segi baterai, apakah kedua versi memberikan performa sama? Ketika diuji coba, Galaxy S8 yang dipersenjatai Exynos 8895 ternyata lebih efisien sehingga baterainya lebih tahan lama.
Dengan penggunaan normal, baterai bisa tahan 8 jam 22 menit, sebagaimana dilaporkan PhoneArena dan dihimpun KompasTekno, Kamis (20/4/2017).

Sementara itu, Galaxy S8 yang diotaki Snapdragon 835 mampu bertahan 7 jam 30 menit dengan pemakaian serupa. Perbedaannya bisa dibilang cukup signifikan, hingga hampir satu jam.
Hasil uji ini juga sekaligus mengonfirmasi bahwa baterai Galaxy S8 tak bisa tahan dua hari. Flagship itu harus di-charge pasca pemakaian non-stop selama 7 hingga 8 jam.

Salah satu alasan versi Snapdragon lebih boros baterai adalah fakta bahwa kecepatan Snapdragon sedikit lebih tinggi. Kecepatan maksimum untuk versi Snapdragon adalah 2.35 GHz dan daya rendahnya 1.9 GHz. Sementara pada Exynos kecepatan maksimumnya 2.3 GHz dan terendahnya pada 1.7 GHz.

Tahun Ini, Baterai Ponsel Snapdragon Penuh dalam 30 Menit?

Qualcomm memiliki teknologi pengisian baterai cepat bernama Quick Charge. Teknologi ini mulai diimplementasikan dalam ponsel-ponsel dengan chip Snapdragon besutannya sejak 2013 lalu.
 
Di 2016, Qualcomm mengumumkan teknologi Quick Charge generasi ke-4 yang rencananya bakal tertanam di chip high-end Snapdragon 835. Teknologi ini diklaim bisa mengisi daya baterai smartphone hingga 50 persen dalam waktu hanya 15 menit. Artinya, dalam setengah jam (30 menit) baterai ponsel sudah terisi penuh.
sumber foto: daftarandroid.com

Tetapi kemudian, rencana ini tertunda dan tak muncul di sejumlah perangkat Snapdragon 835 yang sudah beredar seperti Galaxy S8 (versi Amerika Serikat).

Belakangan, muncul kabar bahwa Qualcomm bakal meresmikan kehadiran Quick Charge 4 sekitar pertengahan tahun ini. Tak dijelaskan ponsel mana saja yang bakal mendukung Quick Charge 4.

Qualcomm hanya mengklaim bahwa sudah ada sebanyak 600 juta perangkat yang menggunakan teknologi pengisian baterai cepat sebelumnya, Quick Charge 2 dan 3.

Quick Charge 4 diklaim bisa mengisi baterai 20 persen lebih cepat dibanding Quick Charge 3 yang banyak dipakai oleh perangkat-perangkat flagship tahun lalu dari Sony, LG, HTC, dan Motorola.
Qualcomm mengatakan Quick Charge 4 yang memberikan pengisian baterai selama 5 menit sudah cukup untuk menyediakan talktime selama 5 jam.

Klaim-klaim di atas dengan asumsi ponsel memiliki kapasitas baterai 2.750 mAh. Ponsel-ponsel masa kini sudah mulai menggunakan baterai lebih tinggi dengan kapasitas 3.000 mAh ke atas.
Quick Charge 4 didesain untuk menyalurkan daya lewat port USB type-C yang memang mampu mengalirkan listrik lebih besar ke ponsel.

3 Risiko Pakai Aplikasi Gratisan di Android, Apa Saja?

Ternyata, sebagian besar penghasilan pengembang yang memasarkan produknya di Google Play bukan berasal dari aplikasi berbayar, melainkan dari ap;ikasi gratis. Lantas, bagaimana cara pengembang mendapatkan pemasukan dari aplikasi yang dijajakan secara gratis tersebut?
sumber foto: tekno.liputan6.com

Mengutip laman Android Pit, Sabtu (20/5/2017), pengguna yang tak membayar sepeser pun atas aplikasi gratis yang digunakannya ternyata tetap membayar dengan cara lain. Hal ini diungkap berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh University of Southern California, Rochester Institute of Technology, and Queen’s University.

Dalam studi tersebut, tim peneliti membandingkan 21 aplikasi terpopuler di Google Play sepanjang Januari 2014 hingga Agustus 2014 di sebuah perangkat Galaxy S2.
Peneliti menemukan masalah utamanya, yakni aplikasi gratisan didanai oleh iklan. Hal ini tampak sah-sah saja, namun bisa menciptakan efek buruk. Tim peneliti juga menemukan ada beberapa kekurangan dan risiko saat pengguna memakai aplikasi gratisan. Apa saja?

1. Aplikasi gratisan boros
Dengan adanya iklan, aplikasi gratisan menggunakan 33 persen baterai smartphone. Tak hanya itu, masa pakai baterai smartphone juga berkurang saat seseorang memakai aplikasi gratisan.
Mereka yang memakai banyak aplikasi gratis akan mampu melihat seberapa besar perbandingan penggunaan baterai kala belum memakainya, dan setelah memakai aplikasi gratis.

2. Perlambat kinerja sistem smartphone
Memang benar kalau smartphone premium menggunakan prosesor yang lebih kuat, namun dengan frekuensi pemakaian aplikasi gratis yang tinggi dalam aktivitas sehari-hari, kinerja sistemnya bisa lebih lambat ketimbang pemakaian normal.
Hasil penelitian mengungkap, didukung oleh iklan, aplikasi gratis menggunakan 56 persen dari kinerja pemrosesan. Rinciannya adalah 22 persen dari penggunaan memori dan 48 persen merupakan komputasi yang terakumulasi pada prosesor.Karena tak semua pengguna ponsel memakai smartphone flagship, bisa dibayangkan lambatnya perangkat mereka, terutama yang memakai ponsel dengan RAM hanya 1GB atau 2GB.

3. Habiskan lebih banyak mobile data
Seberapa sering iklan muncul saat kamu sedang membuka atau memainkan aplikasi gratisan? Tentunya hal ini juga menguras lebih banyak kuota dibandingkan saat pop-up iklan tak muncul.
Berdasarkan hasil temuan para peneliti, jumlah paket data yang didapatkan dari aplikasi gratis 100 persen lebih banyak dari aplikasi berbayar dengan kenaikan mencapai 79 persen.

Pada negara yang rata-rata pengguna ponsel memiliki paket 1GB, tentunya paket data begitu cepat habis, bisa jadi alasannya karena penggunaan aplikasi gratisan. Menurut operator AT&T, rata-rata konsumsi data aplikasi gratis adalah 1,7 sen tiap kali pengguna membukanya.
Tanpa mengurangi rasa hormat pada pengembang yang menciptakan aplikasi gratis, pengguna smartphone seharusnya patut mempertimbangkan versi aplikasi berbayar yang bebas iklan. Dengan begitu, kuota data, baterai, dan kinerja sistem pun bisa dihemat.